Semasa

Kanapa Orang Rajin ‘SOLAT’ Miskin, Tapi Kebanykan Tidak ‘SOLAT’ Lebih Kaya”Ini Penjelasannya

Tengok di lingkungan sekitar kita entah itu teman dan saudara saya yang jarang solat apalagi zikir dan tanpa amalan-amalan tertentu, boleh kaya dan makmur hidupnya. malah yang sering solat dan zikir hidupnya biasa-biasa saja.

Yang rajin solat malah susah dan miskin

-Yang tidak pernah solat malah kaya raya

-Yang muslim banyak yang b0d0

-Yang kafir malah banyak yang pinter-pinter
Ini fakta

Seharusnya kalau muslim menyandarkan kepada Yang Maha Besar, pencipta langit dan bumi seharusnya tidak seperti itu.

Ketahuilah Sahabatku Bahwa Itu Semua Adalah Istidraj
Boleh jadi ada yang mendapat limpahan rezeki namun ia adalah orang yang gemar maksiat. Ia tempuh jalan kesyirikan –lewat ritual pesugihan-misalnya, dan benar ia cepat kaya.

Ketahuilah bahawa mendapatkan limpahan kekayaan seperti itu bukanlah suatu tanda kemuliaan, namun itu adalah istidraj.

Istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menus bermaksiat pada Allah.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إذا رأيت الله تعالى يعطي العبد من الدنيا ما يحب وهو مقيم على معاصيه فإنماذلك منه استدراج

“Bila kamu melihat Allah memberi kepada hamba daripada (perkara) dunia yang dikehendakinya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah)

bahawa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4:145. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahawa hadis ini telah dilihat dari jalur lain).

Allah Ta’ala berfirman,

فلما نسوا ما ذكروا به فتحنا عليهم أبواب كل شيء حتى إذا فرحوا بما أوتواأخذناهم بغتة فإذا سون

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami membuka semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka;

sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)

Syaikh As Sa’di menyatakan,

Kaya dan miskin adalah ukuran dunia saja sementara kalau kita membicarakan akherat bukan melulu kaya dan miskin secara materi semata-mata namun lebih kepada perasaan hatinya.

Bagi muslim yang ingin kaya maka berusahalah seperti non muslim yang bekerja dan berusaha keras untuk mengubah nasib.

Bedanya non muslim lebih menguasai kecerdasan sendiri, sedangkan muslim tidak semestinya demikian. Ia tetaplah berusaha keras dengan bekerja sebaik mungkin kemudian percaya akan kuasa Tuhan Yang Pemurah.

Syukurilah apa yang saat ini menjadi rizkimu tanpa harus iri dengan kenikmatan orang lain percayalah allah sudah menyiapkan yang terbaik untuk hambanya yang rajin menyiapkan di akhirat nanti.

PERHATIAN: Pihak KAMI tidak akan bertanggungjawap langsung ke atas komen-komen yang diberikan oleh pembaca kami. Sila pastikan anda berfikir panjang terlebih dahulu sebelum menulis komen anda disini. Pihak KAMI juga tidak mampu untuk memantau kesemua komen yang ditulis disini. Segala komen adalah hak dan tanggungjawap anda sendiri.

Sementara itu, anda boleh baca juga kisah-kisah lain yang menarik dan menghiburkan di bawah ini yang dikongsikan seperti berikut. Click Disini

Apa Pendapat Anda? Dah Baca, Jangan Lupa Komen Dan

Share Ya. Terima Kasih!

Sumber: portalislamik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *